Sistem SCADA pada Storage Tank PPSDM Migas Cepu

Posted by Adinda Diyan Pramesthi on June 14, 2023 with No comments

 

Keyword : SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)

 

Eksplorasi, produksi, transportasi, dan pemrosesan minyak dan gas semuanya bergantung pada berbagai inovasi dan aplikasi teknologi dalam industri perminyakan. Pemetaan seismik, rig pengeboran, teknologi produksi, sistem transportasi, pemrosesan minyak dan gas, teknologi pengeboran kutub, dan teknologi energi terbarukan adalah contoh teknologi industri perminyakan.

Teknologi yang modern harus mulai digunakan dalam dunia industri migas dikarenakan dengan adanya teknologi mempermudah jalannya setiap rangkaian dari proses pada industri migas. Sebelum adanya sebuah teknologi semua proses yang dilakukan berjalan secara manual, sehingga dibutuhkan tenaga manusia yang lebih banyak dalam menjalankannya dan tentunya menambah kemungkinan dalam terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan pekerja yang tidak dapat diduga. Semua teknologi ini terus berkembang dan ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kinerja industri perminyakan

Teknologi di dunia perminyakan mulai banyak digunakan pada generasi sekarang. Banyak industri migas yang mulai mempergunakan teknologi untuk kebutuhan industrinya. Salah satu industri migas yang umum adalah PPSDM Migas Cepu. PPSDM Migas memiliki kilang pengolahan minyak bumi dimana sumber bahan baku minyak bumi diperoleh dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Kilang PPSDM Migas merupakan unit Distilasi Atmosferik atau CDU (Crude Distillation Unit) yang merupakan primary processing dalam pengolahan minyak bumi.


Sistem kerja SCADA pada Storage Tank

Sistem pengecekan volume pada storage tank di kilang PPSDM Migas Cepu merupakan salah satu contoh teknologi perminyakan yang digunakan di PPSDM Migas Cepu. Pada contoh sebelumnya, volume ini masih diperiksa secara manual dengan menjadwalkan beberapa pekerja untuk memeriksa volume minyak dan gas pada storage tank.

Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi disegala aspek. Kebutuhan akan sistem untuk pengendalian jarak jauh semakin meningkat sejalan dengan majunya era globalisasi. Keberadaan storage tank dalam suatu unit pengolahan minyak sangat diperlukan, baik untuk menyimpan crude oil, produk hasil olahan, residu, maupun bahan kimia hasil samping pengolahan. Jumlah storage tank yang cukup banyak dan masing- masing storage tank mempunyai ukuran yang berbeda-beda menyebabkan operator akan kesulitan dalam menentukan volume atau kapasitas storage tank secara spesifik. Pengukuran secara manual akan sangat rawan menimbulakan kesalahan. Selain kesulitan hal itu operator juga kesulitan dalam menyajikan data terkait kapasitas masing- masing produk secara realtime atau berkala. Untuk mengatasi kesulitan petugas pengukuran level storage tank, dan dapat memberikan data kapasitas produk secara realtime dan lebih akurat dibutuhkan teknologi yang mendukung.

Storage tank PPSDM kilang Cepu Migas kini telah menggunakan sistem SCADA untuk pertama kalinya. Seorang insinyur Amerika bernama Theodore W. Paraskevakos dipercaya mengembangkan sistem SCADA pada tahun 1960-an. Paraskevakos menemukan bahwa sistem jarak jauh dapat dipantau dan dikendalikan melalui komunikasi perangkat elektronik. Pengembangan komersial sistem SCADA dimulai pada tahun 1970-an, dan pada saat itu, digunakan secara luas di industri.


Storage Tank yang ada di PPSDM Migas Cepu

        Sistem yang mengumpulkan data secara realtime online untuk setiap storage tank di kilang PPSDM Cepu Migas adalah Sistem Pemantauan Volume Lifting Minyak dan Gas Berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) atau lebih sering disebut dengan Online Realtime. Pemantauan data volume cairan storage tank secara berkala dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi storage tank secara fisik.

Keunggulan dari penggunaan sistem SCADA ini adalah sebagai berikut :

·       Peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam hal monitoring volume lifting minyak dan gas bumi di storage tank.

·       Mampu melakukan verifikasi serta penelusuran terhadap kebenaran laporan volume lifting yang disampaikan oleh pihak KKKS secara transparan, akurat dan cepat.

·       Stabilitas akses dan akuisisi data melalui sistem integrasi data produksi dan lifting minyak dan gas bumi secara online realtime.

Sistem kontrol industri dapat dibuat lebih produktif dan efisien dengan bantuan SCADA. Sistem Pemantauan Lifting Migas berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dapat dinilai lebih efektif berdasarkan beberapa temuan penelitian. Ini memungkinkan untuk mempercepat produksi, membuatnya lebih baik, dan menghasilkan lebih banyak uang. Penggunaan SCADA membuat perolehan data yang akurat sebagai pembanding antara volume lifthing yang dimoitoring secara online realtime dengan volume lifthing yang dimonitoring secara manual. Di titik pemantauan, data volume lifting minyak dan gas yang akurat juga dapat diperoleh secara online real time.

SCADA juga masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya sebagai berikut :

·            Ketergantungan pada teknologi : SCADA sangat bergantung pada teknologi seperti komputer, perangkat keras dan perangkat lunak. Jika ada kesalahan teknis pada perangkat maka sistem SCADA tidak akan berfungsi dengan baik

·            Keamanan : Sistem SCADA rentan terhadap serangan siber atau virus komputer

·            Pengelolaan data yang kompleks : data yang diperoleh dari system SCADA sangat banyak dan beragam sehingga membutuhkan tenaga kerja ahli untuk membaca dan mengaplikasikan data tersebut

·            Biaya : Sistem SCADA memerlukan investasi besar salah satunya biaya operasional, biaya perangkat dan biaya pemeliharaan yang tinggi

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian sistem SCADA untuk storage tank di PPSDM Migas Cepu, penggunaannya, kelebihan dan kekurangan sistem tersebut.