Sistem SCADA pada Storage Tank PPSDM Migas Cepu
Keyword
: SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Eksplorasi, produksi, transportasi, dan pemrosesan minyak dan gas
semuanya bergantung pada berbagai inovasi dan aplikasi teknologi dalam industri
perminyakan. Pemetaan seismik, rig pengeboran, teknologi produksi, sistem
transportasi, pemrosesan minyak dan gas, teknologi pengeboran kutub, dan
teknologi energi terbarukan adalah contoh teknologi industri perminyakan.
Teknologi yang modern harus mulai digunakan dalam dunia industri
migas dikarenakan dengan adanya teknologi mempermudah jalannya setiap rangkaian
dari proses pada industri migas. Sebelum adanya sebuah teknologi semua proses
yang dilakukan berjalan secara manual, sehingga dibutuhkan tenaga manusia yang
lebih banyak dalam menjalankannya dan tentunya menambah kemungkinan dalam
terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan pekerja yang
tidak dapat diduga. Semua teknologi ini terus berkembang dan
ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kinerja industri
perminyakan
Teknologi di dunia perminyakan mulai banyak digunakan pada
generasi sekarang. Banyak industri migas yang mulai mempergunakan teknologi
untuk kebutuhan industrinya. Salah satu industri migas yang umum adalah PPSDM
Migas Cepu. PPSDM Migas memiliki kilang pengolahan minyak bumi dimana sumber
bahan baku minyak bumi diperoleh dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Kilang PPSDM Migas merupakan unit Distilasi Atmosferik atau CDU (Crude
Distillation Unit) yang merupakan primary processing dalam pengolahan
minyak bumi.
Sistem pengecekan volume pada storage tank di kilang PPSDM
Migas Cepu merupakan salah satu contoh teknologi perminyakan yang digunakan di
PPSDM Migas Cepu. Pada contoh sebelumnya, volume ini masih diperiksa secara
manual dengan menjadwalkan beberapa pekerja untuk memeriksa volume minyak dan
gas pada storage tank.
Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat
dan selaras dengan mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan
serta mengejar efisiensi disegala aspek. Kebutuhan akan sistem untuk
pengendalian jarak jauh semakin meningkat sejalan dengan majunya era
globalisasi. Keberadaan storage tank dalam suatu unit pengolahan minyak
sangat diperlukan, baik untuk menyimpan crude oil, produk hasil olahan, residu,
maupun bahan kimia hasil samping pengolahan. Jumlah storage tank yang
cukup banyak dan masing- masing storage tank mempunyai ukuran yang
berbeda-beda menyebabkan operator akan kesulitan dalam menentukan volume atau
kapasitas storage tank secara spesifik. Pengukuran secara manual akan
sangat rawan menimbulakan kesalahan. Selain kesulitan hal itu operator juga
kesulitan dalam menyajikan data terkait kapasitas masing- masing produk secara
realtime atau berkala. Untuk mengatasi kesulitan petugas pengukuran level storage
tank, dan dapat memberikan data kapasitas produk secara realtime dan lebih
akurat dibutuhkan teknologi yang mendukung.
Storage tank
PPSDM kilang Cepu Migas kini telah menggunakan sistem SCADA untuk
pertama kalinya. Seorang insinyur Amerika bernama Theodore W. Paraskevakos
dipercaya mengembangkan sistem SCADA pada tahun 1960-an. Paraskevakos
menemukan bahwa sistem jarak jauh dapat dipantau dan dikendalikan melalui
komunikasi perangkat elektronik. Pengembangan komersial sistem SCADA
dimulai pada tahun 1970-an, dan pada saat itu, digunakan secara luas di
industri.
Sistem yang mengumpulkan data secara realtime online untuk setiap storage tank di kilang PPSDM Cepu Migas adalah Sistem Pemantauan Volume Lifting Minyak dan Gas Berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) atau lebih sering disebut dengan Online Realtime. Pemantauan data volume cairan storage tank secara berkala dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi storage tank secara fisik.
Keunggulan dari penggunaan sistem SCADA ini adalah sebagai
berikut :
· Peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam hal monitoring volume
lifting minyak dan gas bumi di storage tank.
· Mampu melakukan verifikasi serta penelusuran terhadap kebenaran
laporan volume lifting yang disampaikan oleh pihak KKKS secara transparan,
akurat dan cepat.
· Stabilitas akses dan akuisisi data melalui sistem integrasi data
produksi dan lifting minyak dan gas bumi secara online realtime.
Sistem kontrol industri dapat dibuat lebih produktif dan efisien
dengan bantuan SCADA. Sistem Pemantauan Lifting Migas berbasis SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) dapat dinilai lebih efektif
berdasarkan beberapa temuan penelitian. Ini memungkinkan untuk mempercepat
produksi, membuatnya lebih baik, dan menghasilkan lebih banyak uang. Penggunaan
SCADA membuat perolehan data yang akurat sebagai pembanding antara
volume lifthing yang dimoitoring secara online realtime dengan volume lifthing
yang dimonitoring secara manual. Di titik pemantauan, data volume lifting
minyak dan gas yang akurat juga dapat diperoleh secara online real
time.
SCADA juga masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan,
di antaranya sebagai berikut :
·
Ketergantungan
pada teknologi : SCADA sangat bergantung pada teknologi seperti
komputer, perangkat keras dan perangkat lunak. Jika ada kesalahan teknis pada
perangkat maka sistem SCADA tidak akan berfungsi dengan baik
·
Keamanan
: Sistem SCADA rentan terhadap serangan siber atau virus komputer
·
Pengelolaan
data yang kompleks : data yang diperoleh dari system SCADA sangat banyak dan
beragam sehingga membutuhkan tenaga kerja ahli untuk membaca dan
mengaplikasikan data tersebut
·
Biaya
: Sistem SCADA memerlukan investasi besar salah satunya biaya
operasional, biaya perangkat dan biaya pemeliharaan yang tinggi
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian sistem SCADA
untuk storage tank di PPSDM Migas Cepu, penggunaannya, kelebihan dan kekurangan
sistem tersebut.
0 comments:
Post a Comment