Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan

Posted by Amilatus Sholikah on June 14, 2023 with No comments

"Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan"

Indonesia diketahui memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia dengan potensi mencapai 28,99 GWe atau setara dengan 40% dari total potensi panas bumi dunia yang telah dieksplorasi. Salah satu Pegunungan yang diduga besar berpotensi panas bumi adalah Pegunungan Ijen. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis data 3G (Geophysic, Geochemical, Geologic) yang menyatakan bahwa cadangan terduga yang dimiliki oleh Pegunungan Ijen sebesar 133 MWe, dimana 110 MWe milik Gunung Ijen, sementara 23 MWe milik Gunung Raung.

Suhu Permukaan Tanah. Setiap objek di muka bumi memiliki karakteristik yang berbeda dalam memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik, tergantung suhu yang dimilikinya. oleh persamaan Braak berikut :

T=26,3°C-((0,61°C.h))/100

Dimana 26,3 °C adalah suhu rata-rata tahunan, 0,61 °C adalah gradien suhu setiap kenaikan 100 m, dan h adalah elevasi. Nilai suhu permukaan yang berasal dari aktivitas vulkanik terhadap aktivitas manusia, dibedakan dengan melakukan komparasi peta kerapatan vegetasi yang diperoleh dari hasil perhitungan NDVI dan peta sebaran suhu permukaan. Sementara potensi manifestasi panas bumi dipetakan melalui zona potensi yang berinterseksi dengan kelurusan. Zona potensi yang dimaksud adalah suhu permukaan tanah yang dijustifikasi berpotensi panas bumi. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar manifestasi panas bumi yang ditemukan berada di sekitar kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi. Sedangkan kelurusan merupakan zona lemah yang menjadi jalan keluarnya fluida menuju permukaan, berbanding terbalik. Jika hal tersebut berlaku sebaliknya, yaitu suhu permukaan semakin tinggi seiring kenaikan elevasi maka terdapat anomali panas pada daerah tersebut sehingga potensi adanya panas bumi semakin besar.

Manifestasi Panas Bumi. Manifestasi panas bumi adalah tanda-tanda alam yang nampak di permukaan tanah sebagai petunjuk awal adanya aktivitas panas bumi di bawah permukaan. Manifestasi ini diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida panas bumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan. PT Medco Power Indonesia berhasil memetakan 16 manifestasi panas bumi berupa 5 buah hot spring dan 11 buah alterasi yang tersebar di bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen. Selain itu, diperkirakan masih banyak lagi manifestasi panas bumi yang belum terdata dan terpetakan mengingat morfologi daerah penelitian yang berbukit-bukit dan bertekstur kasar serta hampir sebagian besar tertutup oleh vegetasi dengan tingkat kehijauan tinggi, sehingga tidak mudah untuk dilakukan observasi langsung di lapangan. Namun demikian potensi manifestasi panas bumi Pegunungan Ijen dapat dipetakan berdasarkan irisan hasil digitasi kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi untuk masingmasing citra pada September 2013, 2015, dan 2017 berdasarkan fakta bahwa sebagian besar manifestasi yang terdata berasosiasi dengan kelurusan dan suhu permukaan tanah yang tinggi.

Kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi (warna jingga dan merah) merupakan pengontrol sebagian besar manifestasi panas bumi yang berhasil didata oleh PT Medco Power Indonesia. Manifestasi yang berasosiasi dengan kelurusan dan suhu permukaan tanah yang tinggi pada bulan September 2013, 2015, dan 2017 berjumlah 14 dari 19 manifestasi yang telah diperoleh.

Daerah yang berpotensi panas bumi berada pada bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen dengan anomali suhu sebesar 26-50 °C yang didominasi oleh vegetasi dengan tingkat kehijauan tinggi. Sementara beberapa manifestasi panas bumi yang telah terdata diketahui berasosiasi dengan kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi, sehingga potensi manifestasi yang berhasil dipetakan ialah kelurusan yang secara konsisten berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi pada September 2013, 2015, dan 2017 dengan orientasi Tenggara – Barat Laut dan Barat Daya – Timur Laut