Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan
"Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan"
Indonesia
diketahui memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia dengan potensi
mencapai 28,99 GWe atau setara dengan 40% dari total potensi panas bumi dunia
yang telah dieksplorasi. Salah satu Pegunungan yang diduga besar berpotensi
panas bumi adalah Pegunungan Ijen. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis data
3G (Geophysic, Geochemical, Geologic) yang menyatakan bahwa cadangan terduga
yang dimiliki oleh Pegunungan Ijen sebesar 133 MWe, dimana 110 MWe milik Gunung
Ijen, sementara 23 MWe milik Gunung Raung.
Suhu Permukaan Tanah. Setiap objek di muka bumi memiliki karakteristik yang berbeda dalam memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik, tergantung suhu yang dimilikinya. oleh persamaan Braak berikut :
T=26,3°C-((0,61°C.h))/100
Dimana 26,3 °C adalah
suhu rata-rata tahunan, 0,61 °C adalah gradien suhu setiap kenaikan 100 m, dan
h adalah elevasi. Nilai suhu permukaan yang berasal dari aktivitas vulkanik
terhadap aktivitas manusia, dibedakan dengan melakukan komparasi peta kerapatan
vegetasi yang diperoleh dari hasil perhitungan NDVI dan peta sebaran suhu
permukaan. Sementara potensi manifestasi panas bumi dipetakan melalui zona
potensi yang berinterseksi dengan kelurusan. Zona potensi yang dimaksud adalah
suhu permukaan tanah yang dijustifikasi berpotensi panas bumi. Hal ini
dikarenakan hampir sebagian besar manifestasi panas bumi yang ditemukan berada
di sekitar kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang
tinggi. Sedangkan kelurusan merupakan zona lemah yang menjadi jalan keluarnya
fluida menuju permukaan, berbanding terbalik. Jika hal tersebut berlaku
sebaliknya, yaitu suhu permukaan semakin tinggi seiring kenaikan elevasi maka
terdapat anomali panas pada daerah tersebut sehingga potensi adanya panas bumi
semakin besar.
Manifestasi
Panas Bumi. Manifestasi panas bumi adalah tanda-tanda alam yang nampak di
permukaan tanah sebagai petunjuk awal adanya aktivitas panas bumi di bawah
permukaan. Manifestasi ini diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas
dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan
fluida panas bumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan. PT Medco Power
Indonesia berhasil memetakan 16 manifestasi panas bumi berupa 5 buah hot spring
dan 11 buah alterasi yang tersebar di bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen.
Selain itu, diperkirakan masih banyak lagi manifestasi panas bumi yang belum
terdata dan terpetakan mengingat morfologi daerah penelitian yang
berbukit-bukit dan bertekstur kasar serta hampir sebagian besar tertutup oleh
vegetasi dengan tingkat kehijauan tinggi, sehingga tidak mudah untuk dilakukan
observasi langsung di lapangan. Namun demikian potensi manifestasi panas bumi
Pegunungan Ijen dapat dipetakan berdasarkan irisan hasil digitasi kelurusan
yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi untuk masingmasing
citra pada September 2013, 2015, dan 2017 berdasarkan fakta bahwa sebagian
besar manifestasi yang terdata berasosiasi dengan kelurusan dan suhu permukaan tanah
yang tinggi.
Kelurusan
yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi (warna jingga dan
merah) merupakan pengontrol sebagian besar manifestasi panas bumi yang berhasil
didata oleh PT Medco Power Indonesia. Manifestasi yang berasosiasi dengan
kelurusan dan suhu permukaan tanah yang tinggi pada bulan September 2013, 2015,
dan 2017 berjumlah 14 dari 19 manifestasi yang telah diperoleh.
Daerah
yang berpotensi panas bumi berada pada bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen
dengan anomali suhu sebesar 26-50 °C yang didominasi oleh vegetasi dengan
tingkat kehijauan tinggi. Sementara beberapa manifestasi panas bumi yang telah
terdata diketahui berasosiasi dengan kelurusan yang berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi, sehingga potensi manifestasi yang berhasil
dipetakan ialah kelurusan yang secara konsisten berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi pada September 2013, 2015, dan 2017 dengan
orientasi Tenggara – Barat Laut dan Barat Daya – Timur Laut
0 comments:
Post a Comment