Thursday, June 15, 2023
Wednesday, June 14, 2023
DRILLING RIG COMPONENTS
DRILLING RIG COMPONENTS
Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan
"Potensi dan Manifestasi Panas Bumi Pegunungan Ijen Berdasarkan Suhu Permukaan"
Indonesia
diketahui memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia dengan potensi
mencapai 28,99 GWe atau setara dengan 40% dari total potensi panas bumi dunia
yang telah dieksplorasi. Salah satu Pegunungan yang diduga besar berpotensi
panas bumi adalah Pegunungan Ijen. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis data
3G (Geophysic, Geochemical, Geologic) yang menyatakan bahwa cadangan terduga
yang dimiliki oleh Pegunungan Ijen sebesar 133 MWe, dimana 110 MWe milik Gunung
Ijen, sementara 23 MWe milik Gunung Raung.
Suhu Permukaan Tanah. Setiap objek di muka bumi memiliki karakteristik yang berbeda dalam memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik, tergantung suhu yang dimilikinya. oleh persamaan Braak berikut :
T=26,3°C-((0,61°C.h))/100
Dimana 26,3 °C adalah
suhu rata-rata tahunan, 0,61 °C adalah gradien suhu setiap kenaikan 100 m, dan
h adalah elevasi. Nilai suhu permukaan yang berasal dari aktivitas vulkanik
terhadap aktivitas manusia, dibedakan dengan melakukan komparasi peta kerapatan
vegetasi yang diperoleh dari hasil perhitungan NDVI dan peta sebaran suhu
permukaan. Sementara potensi manifestasi panas bumi dipetakan melalui zona
potensi yang berinterseksi dengan kelurusan. Zona potensi yang dimaksud adalah
suhu permukaan tanah yang dijustifikasi berpotensi panas bumi. Hal ini
dikarenakan hampir sebagian besar manifestasi panas bumi yang ditemukan berada
di sekitar kelurusan yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang
tinggi. Sedangkan kelurusan merupakan zona lemah yang menjadi jalan keluarnya
fluida menuju permukaan, berbanding terbalik. Jika hal tersebut berlaku
sebaliknya, yaitu suhu permukaan semakin tinggi seiring kenaikan elevasi maka
terdapat anomali panas pada daerah tersebut sehingga potensi adanya panas bumi
semakin besar.
Manifestasi
Panas Bumi. Manifestasi panas bumi adalah tanda-tanda alam yang nampak di
permukaan tanah sebagai petunjuk awal adanya aktivitas panas bumi di bawah
permukaan. Manifestasi ini diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas
dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan
fluida panas bumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan. PT Medco Power
Indonesia berhasil memetakan 16 manifestasi panas bumi berupa 5 buah hot spring
dan 11 buah alterasi yang tersebar di bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen.
Selain itu, diperkirakan masih banyak lagi manifestasi panas bumi yang belum
terdata dan terpetakan mengingat morfologi daerah penelitian yang
berbukit-bukit dan bertekstur kasar serta hampir sebagian besar tertutup oleh
vegetasi dengan tingkat kehijauan tinggi, sehingga tidak mudah untuk dilakukan
observasi langsung di lapangan. Namun demikian potensi manifestasi panas bumi
Pegunungan Ijen dapat dipetakan berdasarkan irisan hasil digitasi kelurusan
yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi untuk masingmasing
citra pada September 2013, 2015, dan 2017 berdasarkan fakta bahwa sebagian
besar manifestasi yang terdata berasosiasi dengan kelurusan dan suhu permukaan tanah
yang tinggi.
Kelurusan
yang berinterseksi dengan suhu permukaan tanah yang tinggi (warna jingga dan
merah) merupakan pengontrol sebagian besar manifestasi panas bumi yang berhasil
didata oleh PT Medco Power Indonesia. Manifestasi yang berasosiasi dengan
kelurusan dan suhu permukaan tanah yang tinggi pada bulan September 2013, 2015,
dan 2017 berjumlah 14 dari 19 manifestasi yang telah diperoleh.
Daerah
yang berpotensi panas bumi berada pada bagian dalam kaldera Pegunungan Ijen
dengan anomali suhu sebesar 26-50 °C yang didominasi oleh vegetasi dengan
tingkat kehijauan tinggi. Sementara beberapa manifestasi panas bumi yang telah
terdata diketahui berasosiasi dengan kelurusan yang berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi, sehingga potensi manifestasi yang berhasil
dipetakan ialah kelurusan yang secara konsisten berinterseksi dengan suhu
permukaan tanah yang tinggi pada September 2013, 2015, dan 2017 dengan
orientasi Tenggara – Barat Laut dan Barat Daya – Timur Laut
Sistem SCADA pada Storage Tank PPSDM Migas Cepu
Keyword
: SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Eksplorasi, produksi, transportasi, dan pemrosesan minyak dan gas
semuanya bergantung pada berbagai inovasi dan aplikasi teknologi dalam industri
perminyakan. Pemetaan seismik, rig pengeboran, teknologi produksi, sistem
transportasi, pemrosesan minyak dan gas, teknologi pengeboran kutub, dan
teknologi energi terbarukan adalah contoh teknologi industri perminyakan.
Teknologi yang modern harus mulai digunakan dalam dunia industri
migas dikarenakan dengan adanya teknologi mempermudah jalannya setiap rangkaian
dari proses pada industri migas. Sebelum adanya sebuah teknologi semua proses
yang dilakukan berjalan secara manual, sehingga dibutuhkan tenaga manusia yang
lebih banyak dalam menjalankannya dan tentunya menambah kemungkinan dalam
terjadinya kecelakaan kerja akibat kesalahan pekerja yang
tidak dapat diduga. Semua teknologi ini terus berkembang dan
ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kinerja industri
perminyakan
Teknologi di dunia perminyakan mulai banyak digunakan pada
generasi sekarang. Banyak industri migas yang mulai mempergunakan teknologi
untuk kebutuhan industrinya. Salah satu industri migas yang umum adalah PPSDM
Migas Cepu. PPSDM Migas memiliki kilang pengolahan minyak bumi dimana sumber
bahan baku minyak bumi diperoleh dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Kilang PPSDM Migas merupakan unit Distilasi Atmosferik atau CDU (Crude
Distillation Unit) yang merupakan primary processing dalam pengolahan
minyak bumi.
Sistem pengecekan volume pada storage tank di kilang PPSDM
Migas Cepu merupakan salah satu contoh teknologi perminyakan yang digunakan di
PPSDM Migas Cepu. Pada contoh sebelumnya, volume ini masih diperiksa secara
manual dengan menjadwalkan beberapa pekerja untuk memeriksa volume minyak dan
gas pada storage tank.
Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat
dan selaras dengan mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan
serta mengejar efisiensi disegala aspek. Kebutuhan akan sistem untuk
pengendalian jarak jauh semakin meningkat sejalan dengan majunya era
globalisasi. Keberadaan storage tank dalam suatu unit pengolahan minyak
sangat diperlukan, baik untuk menyimpan crude oil, produk hasil olahan, residu,
maupun bahan kimia hasil samping pengolahan. Jumlah storage tank yang
cukup banyak dan masing- masing storage tank mempunyai ukuran yang
berbeda-beda menyebabkan operator akan kesulitan dalam menentukan volume atau
kapasitas storage tank secara spesifik. Pengukuran secara manual akan
sangat rawan menimbulakan kesalahan. Selain kesulitan hal itu operator juga
kesulitan dalam menyajikan data terkait kapasitas masing- masing produk secara
realtime atau berkala. Untuk mengatasi kesulitan petugas pengukuran level storage
tank, dan dapat memberikan data kapasitas produk secara realtime dan lebih
akurat dibutuhkan teknologi yang mendukung.
Storage tank
PPSDM kilang Cepu Migas kini telah menggunakan sistem SCADA untuk
pertama kalinya. Seorang insinyur Amerika bernama Theodore W. Paraskevakos
dipercaya mengembangkan sistem SCADA pada tahun 1960-an. Paraskevakos
menemukan bahwa sistem jarak jauh dapat dipantau dan dikendalikan melalui
komunikasi perangkat elektronik. Pengembangan komersial sistem SCADA
dimulai pada tahun 1970-an, dan pada saat itu, digunakan secara luas di
industri.
Sistem yang mengumpulkan data secara realtime online untuk setiap storage tank di kilang PPSDM Cepu Migas adalah Sistem Pemantauan Volume Lifting Minyak dan Gas Berbasis SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) atau lebih sering disebut dengan Online Realtime. Pemantauan data volume cairan storage tank secara berkala dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi storage tank secara fisik.
Keunggulan dari penggunaan sistem SCADA ini adalah sebagai
berikut :
· Peningkatan efektifitas dan efisiensi dalam hal monitoring volume
lifting minyak dan gas bumi di storage tank.
· Mampu melakukan verifikasi serta penelusuran terhadap kebenaran
laporan volume lifting yang disampaikan oleh pihak KKKS secara transparan,
akurat dan cepat.
· Stabilitas akses dan akuisisi data melalui sistem integrasi data
produksi dan lifting minyak dan gas bumi secara online realtime.
Sistem kontrol industri dapat dibuat lebih produktif dan efisien
dengan bantuan SCADA. Sistem Pemantauan Lifting Migas berbasis SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) dapat dinilai lebih efektif
berdasarkan beberapa temuan penelitian. Ini memungkinkan untuk mempercepat
produksi, membuatnya lebih baik, dan menghasilkan lebih banyak uang. Penggunaan
SCADA membuat perolehan data yang akurat sebagai pembanding antara
volume lifthing yang dimoitoring secara online realtime dengan volume lifthing
yang dimonitoring secara manual. Di titik pemantauan, data volume lifting
minyak dan gas yang akurat juga dapat diperoleh secara online real
time.
SCADA juga masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan,
di antaranya sebagai berikut :
·
Ketergantungan
pada teknologi : SCADA sangat bergantung pada teknologi seperti
komputer, perangkat keras dan perangkat lunak. Jika ada kesalahan teknis pada
perangkat maka sistem SCADA tidak akan berfungsi dengan baik
·
Keamanan
: Sistem SCADA rentan terhadap serangan siber atau virus komputer
·
Pengelolaan
data yang kompleks : data yang diperoleh dari system SCADA sangat banyak dan
beragam sehingga membutuhkan tenaga kerja ahli untuk membaca dan
mengaplikasikan data tersebut
·
Biaya
: Sistem SCADA memerlukan investasi besar salah satunya biaya
operasional, biaya perangkat dan biaya pemeliharaan yang tinggi
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian sistem SCADA
untuk storage tank di PPSDM Migas Cepu, penggunaannya, kelebihan dan kekurangan
sistem tersebut.